Duit Cilegon Seret, DPRD Ngomel: “Defisit Rp78 Miliar, Serius Nih?”

CILEGON, FOKUS TV – Kalau keuangan Kota Cilegon bisa ngomong, mungkin dia udah nangis di pojokan sambil bilang, “Tolong, saya defisit.”
Betapa tidak. DPRD Kota Cilegon, lewat Badan Anggaran (Banggar), menyuarakan kegelisahannya soal anggaran Pemkot yang tekor sampai Rp78 miliar lebih. Ini disampaikan dalam rapat paripurna pengesahan pertanggungjawaban APBD 2024, yang digelar Selasa, 8 Juli 2025.
Dan tahu nggak berapa saldo akhir yang tersisa alias Silpa? Cuma Rp24 miliar. Artinya: lubang jauh lebih besar dari tambalan.
“Defisit anggaran tahun 2024 tercatat Rp78 miliar lebih, sementara posisi Silpa hanya Rp24 miliar. Ini menunjukkan tidak cukupnya cadangan kas untuk menutup kewajiban yang masih tersisa,”
— Yamanan, Anggota DPRD Fraksi Golkar
DPRD: Ini Bukan Sekadar Tekor, Ini Salah Urus
Menurut Banggar, ini bukan cuma soal duit kurang. Ini soal manajemen keuangan yang kedodoran. Karena itu, mereka langsung lempar empat rekomendasi strategis ke Pemkot. Dan tenang, isinya bukan sekadar basa-basi.
Rekomendasi 1: Pendapatan Daerah Harus Digeber
Masalah pertama: pungutan pajak dan retribusi belum maksimal. Target ada, tapi kenyataan jauh panggang dari api. Banggar menduga sistem pemungutannya lemah, kayak penagih utang yang malu-malu.
“Realisasi pajak daerah masih jauh dari target, menunjukkan sistem pemungutan yang belum optimal,”
— Yamanan
Rekomendasi 2: Rencana Anggaran Jangan Dadakan
Banggar minta Pemkot jangan ngandalin "nanti juga bisa" dalam hal perencanaan. Mereka mau evaluasi program dilakukan sejak awal tahun, dan kalau perlu geser-geser anggaran, ya jangan nunggu akhir tahun.
“Perencanaan yang lemah berdampak langsung pada terhambatnya pembangunan,”
— Yamanan
Rekomendasi 3: Kurangi Defisit, Audit Utang
Yang ini cukup jelas: defisit harus dikurangi, dan utang-utang harus di-audit. Jangan sampai pemkot kayak orang ngegantung KPR tapi gak tahu cicilan bulan depan dari mana.
“Jangan sampai beban fiskal ini diwariskan terus ke tahun-tahun berikutnya,”
— Yamanan
Rekomendasi 4: Belanja Pakai Otak, Bukan Nafsu
Banggar menyarankan Pemkot pakai prinsip "value for money". Artinya, setiap rupiah yang keluar harus jelas manfaatnya. Bukan cuma demi seremonial potong pita dan dokumentasi IG Story.
Penutup: Banggar Sudah Mengingatkan, Bola di Tangan Pemkot
Empat rekomendasi ini bukan mantra sulap. Tapi kalau dijalankan dengan serius, defisit bisa ditekan, pembangunan bisa jalan, dan rakyat nggak cuma jadi penonton laporan anggaran.
Kalau masih tekor juga?
Ya, mungkin perlu dipanggilkan ahli keuangan atau dukun audit.
Penuls: Fuad