Menuju Pemilu 2026, Bawaslu Banten Perkuat Pengawasan Partisipatif

SERANG, FOKUS TV – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Banten menggelar kegiatan bertajuk “Penguatan Kelembagaan Bawaslu melalui Pengawasan Partisipatif dan Pemilihan yang Demokratis” pada Selasa, 2 September 2025 di Hotel Horison Ultima Ratu, Kota Serang.
Acara ini dihadiri oleh Dr. Arif Wibowo (Anggota Komisi II DPR RI) dan Erik Kurniawan (Ketua Bawaslu Jawa Barat 2018–2023), yang memberikan pandangan terkait penguatan pengawasan pemilu.
Bawaslu Sebagai Pejuang Demokrasi
Dalam paparannya, Dr. Arif Wibowo menegaskan bahwa Bawaslu memiliki peran strategis menjaga kedaulatan rakyat dan memastikan pemilu berjalan jujur dan adil.
“Bawaslu bukan hanya lembaga pengawas, tetapi juga pejuang demokrasi. Tugasnya memastikan seluruh proses pemilu berjalan transparan, adil, dan demokratis,” ujar Arif.
Arif juga menyampaikan bahwa DPR RI tengah menyiapkan revisi Undang-Undang Pemilu untuk Pemilu 2026. Revisi ini diharapkan memperkuat regulasi, meningkatkan akurasi data pemilih, dan memperbaiki mekanisme penanganan pelanggaran.
Pengawasan Partisipatif Jadi Kunci Pemilu 2026
Sementara itu, Erik Kurniawan menekankan pentingnya peran masyarakat dalam pengawasan partisipatif.
“Pemilu bukan hanya soal datang ke TPS dan mencoblos. Masyarakat harus aktif memantau tahapan pemilu, mengawasi kampanye, hingga memastikan hasil suara transparan,” jelas Erik.
Menurutnya, literasi politik publik perlu ditingkatkan agar masyarakat memahami hak dan kewajibannya. Dengan kesadaran kolektif, praktik curang seperti politik uang dan penyalahgunaan fasilitas negara dapat ditekan.
Harapan untuk Demokrasi yang Lebih Baik
Moderator acara, Sumantri, mengibaratkan dukungan masyarakat terhadap Bawaslu seperti “air zam-zam” yang memberi kehidupan bagi demokrasi.
“Bawaslu tidak bisa bekerja sendirian. Demokrasi hanya sehat kalau masyarakat mau terlibat dan aktif mengawasi,” ungkapnya.
Acara ini ditutup dengan diskusi interaktif. Para peserta berharap penguatan kelembagaan Bawaslu dan partisipasi publik mampu mewujudkan Pemilu 2026 yang jujur, adil, transparan, dan demokratis.
Reporter: Rachma