BREAKING NEWS

Andra Soni Luncurkan Program Ketahanan Pangan Desa di Kabupaten Tangerang

Andra Soni Luncurkan Program Ketahanan Pangan Desa di Kabupaten Tangerang

TANGERANG, FOKUS TV
  — Pemerintah Provinsi Banten resmi meluncurkan program ketahanan pangan berbasis desa dengan menerapkan pola tanam modern yang didukung teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Program ini dimulai dari lahan pertanian di Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Rabu (25/6/2025).

Gubernur Banten Andra Soni menegaskan pentingnya membangun desa sebagai langkah awal memperkuat ketahanan pangan. Menurutnya, ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama yang dilaksanakan secara menyeluruh dari hulu ke hilir.

“Memperkuat ketahanan pangan dari desa merupakan implementasi dari Asta Cita keenam Presiden Prabowo. Presiden sudah membuktikan itu, dan kita wajib mendukung,” ujar Andra.

Peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara empat pemerintah daerah, yakni Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang, dengan sejumlah lembaga dan BUMN.

Pihak yang terlibat dalam kerja sama ini meliputi Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intel) Kejaksaan Agung RI, PT Pupuk Indonesia (Persero), Universitas Telkom, Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas), dan Bank BRI.

Dalam pelaksanaannya, lahan-lahan desa akan dioptimalkan untuk menanam komoditas strategis seperti bawang merah, cabai merah, dan cabai keriting. Metode yang digunakan menggabungkan sistem tanam modern dan analitik data berbasis AI untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

“Dengan kolaborasi yang kuat, saya yakin program ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat desa,” ucap Andra.

Ia menambahkan bahwa potensi lahan pertanian di Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, dan Tangerang sangat besar. Dengan pendekatan yang tepat, ribuan desa di Banten dapat diberdayakan dalam waktu dekat.

Reda Manthovani, Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung RI, menyatakan bahwa Provinsi Banten dipilih sebagai lokasi awal peluncuran karena memiliki potensi pertanian yang besar.

“Potensi ini harus dimaksimalkan. Kalau kita bisa manfaatkan dengan benar, maka masyarakat akan lebih mandiri secara ekonomi,” kata Reda.
“Setelah dari Banten, program ini akan kami luncurkan juga di daerah lain yang sudah siap,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendukung program ketahanan pangan yang menyentuh langsung desa.

“Ini program yang strategis. Selain memberdayakan desa, juga menjamin pasokan bahan baku MBG tetap aman di Banten,” ujar Yandri.

Program ini ditargetkan menjangkau lebih dari 1.200 desa di Provinsi Banten secara bertahap hingga akhir 2025. Pemerintah provinsi tengah menyusun roadmap implementasi agar proses pengembangan berjalan berkelanjutan.

Update:
Implementasi awal di Desa Sarakan saat ini memasuki tahap tanam dan pengumpulan data. Ekspansi ke desa lain direncanakan pada kuartal ketiga tahun ini, seiring penguatan koordinasi antarlembaga.

Penulis: Fuad Hasan
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar