BREAKING NEWS

Jadi Tuan Rumah Ocean Impact Summit 2026, Indonesia Perkuat Diplomasi Maritim

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menghadiri Konferensi Kelautan PBB ketiga

Nice, Prancis –
Komitmen Indonesia dalam menjaga kesehatan laut dan mendorong ekonomi biru berkelanjutan kembali ditegaskan di forum global. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan hal ini saat menghadiri Konferensi Kelautan PBB Ketiga atau United Nations Ocean Conference (UNOC-3) yang berlangsung di Port Lympia, Nice, Prancis, pada 9–13 Juni 2025.

"Indonesia berkomitmen terhadap perlindungan laut dan pembangunan ekonomi biru yang berkelanjutan," ujar Trenggono dalam keterangannya dari Jakarta, Jumat (13/6).

Dalam forum internasional yang mempertemukan 193 negara anggota PBB ini, Trenggono menyoroti pentingnya kerja sama global menghadapi tantangan besar di lautan, mulai dari pemanasan laut, peningkatan keasaman, penurunan stok perikanan, hingga pencemaran.

Aksi Nyata Melalui Kebijakan Ekonomi Biru

Trenggono menjelaskan bahwa Indonesia bukan sekadar berbicara, melainkan telah mengambil langkah konkret melalui kebijakan ekonomi biru. Beberapa kebijakan strategis yang tengah dijalankan antara lain:

  • Perluasan kawasan konservasi laut hingga 30 persen pada 2045

  • Implementasi perikanan berbasis kuota secara bertanggung jawab

  • Pengembangan akuakultur berkelanjutan

  • Penguatan pengawasan ekosistem pesisir

  • Pelibatan aktif masyarakat dalam pengurangan sampah plastik laut

Hingga saat ini, lebih dari 29 juta hektare kawasan laut Indonesia telah dilindungi. Indonesia juga tercatat sebagai salah satu negara dengan cadangan carbon blue (karbon biru) terbesar di dunia, menyimpan sekitar 17 persen dari total karbon biru global yang berasal dari hutan mangrove dan lamun.

Dorong Kerja Sama Global & Inovasi Pembiayaan

Selain langkah domestik, Indonesia turut mendorong kolaborasi global dalam riset laut, alih teknologi, dan penguatan kapasitas antarnegara. Sejumlah inisiatif dan inovasi pembiayaan pun diperkenalkan, seperti:

  • Indonesia Coral Reef Bond

  • Global Blended Finance Alliance

  • Ocean 20 yang digagas saat Presidensi G20 Indonesia

Indonesia juga telah meratifikasi Biodiversity Beyond National Jurisdiction Agreement (BBNJ) — perjanjian internasional yang mengatur konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati laut di luar yurisdiksi negara (Areas Beyond National Jurisdiction atau ABNJ).

Pada kesempatan itu, Menteri Trenggono menyerahkan langsung instrumen ratifikasi BBNJ kepada perwakilan PBB sebagai bentuk konkret dukungan Indonesia.

Tuan Rumah Ocean Impact Summit 2026

Menteri Trenggono turut mengumumkan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Ocean Impact Summit pada 2026, bertepatan dengan peringatan Hari Laut Sedunia. Forum ini dirancang untuk menghimpun para pakar, pelaku usaha, pembuat kebijakan, dan lembaga filantropi dalam membahas isu-isu krusial seputar pangan biru (blue food), diplomasi biru, ekonomi biru, dan energi biru.

"Terima kasih kepada Prancis dan Kosta Rika sebagai tuan rumah UNOC-3. Forum ini harus menjadi katalisator aksi nyata, ilmiah, dan inklusif untuk laut kita bersama," kata Trenggono menutup sambutannya.

Diplomasi Kelautan di Forum Bilateral

Di sela-sela kegiatan UNOC-3, Indonesia juga memperkuat diplomasi maritim melalui sejumlah pertemuan bilateral dengan berbagai negara dan lembaga strategis seperti Islandia, Norwegia, Inggris, Jerman, Korea Selatan, Palau, World Bank, dan Pegasus Capital. Menteri Trenggono juga menjadi pembicara kunci dalam side event yang diselenggarakan bersama mitra strategis.

UNOC-3 merupakan forum global yang diselenggarakan bersama oleh Prancis dan Kosta Rika dengan tujuan mempercepat upaya kolektif dunia dalam melestarikan dan memanfaatkan laut secara berkelanjutan.

Penulis: Fuad Hasan
Editor: Ibrahim

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar