Lansia Wajib Cek Kesehatan Sebelum Lunasi Biaya Haji

FOKUS TV BANTEN - Pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 akan mengalami sejumlah perubahan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, khususnya dalam aspek kesehatan jemaah lansia dan pembinaan kelompok.
Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Serang, Encep Safrudin Muhyi, pelaksanaan bimbingan manasik haji (Bimsik) tahun ini dimulai dari tingkat kecamatan dan kini telah memasuki tingkat kota.
“Kami berkomitmen agar bimbingan ini tidak asal-asalan, tapi benar-benar meningkatkan pemahaman jemaah,”— Encep Safrudin Muhyi, Kepala Kemenag Kota Serang
Pembinaan Khusus untuk Karu dan Karom
Selain bimbingan reguler untuk jemaah, Kemenag juga menyiapkan pembinaan khusus bagi Ketua Regu (Karu) dan Ketua Rombongan (Karom). Tujuannya adalah agar mereka dapat berperan sebagai pemimpin dan pendamping yang efektif selama pelaksanaan ibadah haji.
Langkah ini dinilai penting untuk:
-
Menjaga disiplin kelompok,
-
Meningkatkan kekompakan, dan
-
Memastikan kelancaran perjalanan ibadah.
Prioritas Pemeriksaan Kesehatan untuk Jemaah Lansia
Salah satu kebijakan baru yang diterapkan adalah pemeriksaan kesehatan wajib bagi seluruh calon jemaah, terutama yang berusia lanjut, sebelum melakukan pelunasan biaya haji.
“Jangan remehkan jemaah lansia. Kalau mereka sehat dan punya semangat ibadah yang tinggi, justru bisa lebih kuat dari yang muda,”— Encep Safrudin Muhyi
Langkah ini bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan jemaah berada dalam keadaan prima saat berangkat ke Tanah Suci. Pendampingan akan terus dilakukan secara berkala, guna mempersiapkan jemaah secara fisik dan mental.
Kuota Haji dan Harapan Penambahan
Untuk tahun ini, Kota Serang mendapat alokasi kuota haji sebanyak 744 orang. Namun demikian, Kemenag Kota Serang masih mengupayakan adanya penambahan kuota cadangan.
“Kami juga sedang mengupayakan agar ada tambahan kuota cadangan. Semoga bisa bertambah menjelang keberangkatan,”— Encep Safrudin Muhyi
Harapan untuk Haji yang Mabrur
Encep juga mengimbau seluruh jemaah dan pihak terkait untuk menjaga kekompakan dan kondusivitas selama berada di Tanah Suci. Menurutnya, selain membawa nama baik pribadi, para jemaah juga membawa nama Kota Serang, Provinsi Banten, dan Indonesia.
“Semoga seluruh jemaah meraih haji yang mabrur dan pulang dengan membawa keberkahan,”— Encep Safrudin Muhyi