Roni Alfanto Tegas: Uji Kompetensi ASN Serang Jangan Jadi Ajang Titip Jabatan!

SERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang bersiap menggelar uji kompetensi bagi pejabat eselon II. Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Roni Alfanto, menyambut baik rencana ini, namun dengan satu pesan penting: jangan main-main dalam prosesnya.
Roni menegaskan bahwa uji kompetensi harus dilakukan secara objektif, transparan, dan profesional. Bukan hanya untuk memenuhi syarat mutasi, tapi sebagai tolok ukur kemampuan para aparatur sipil negara (ASN).
“Uji kompetensi ini penting untuk melihat sejauh mana kapasitas ASN. Tidak semua orang cocok di semua posisi, jadi harus sesuai bidang dan keahliannya masing-masing,” ujar Roni, Rabu (7/5/2025).ASN Harus di Posisi yang Tepat
Menurut Roni, ASN tidak bisa ditempatkan sembarangan. Ia mencontohkan:
- ASN yang punya latar belakang pendidikan, sebaiknya di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud)
- Yang aktif di lapangan dan berjiwa muda, cocok di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora)
Intinya, bukan asal tunjuk. “Pejabat pun perlu cocok-cocokan. Ini bukan acara reuni, tapi urusan pelayanan publik,” sindir Roni sambil tersenyum.
No Titipan-Titipan Club
Yang paling ditekankan Roni adalah soal integritas proses. Ia meminta tak ada “titipan” dari pihak manapun, baik dalam bentuk rekomendasi politis maupun tekanan dari “orang dalam”.
“Berikan ruang bagi ASN yang memang punya kapasitas. Kalau prosesnya jujur dan profesional, siapa pun yang terpilih pasti karena kemampuannya, bukan karena relasi,” tegasnya.Jaga Kepercayaan Publik, Jangan Main Belakang
Selain objektivitas, Roni juga menyoroti pentingnya transparansi. Menurutnya, publik sekarang jauh lebih peka dan kritis terhadap proses pengisian jabatan.
“Intinya, jangan ada praktik-praktik tidak sehat. Lakukan secara terbuka, dan pilih yang terbaik dari yang terbaik,” ujarnya.Profesionalisme Dulu, Jabatan Kemudian
DPRD Kota Serang, kata Roni, siap mendukung penuh proses uji kompetensi jika dilakukan dengan benar. Karena pada akhirnya, jabatan bukanlah hadiah undian, apalagi warisan keluarga. Sudah saatnya ASN naik kelas karena layak, bukan karena "siapa yang dia kenal."
Penulis: Fuad Hasan