Sejarah Solaria: Restoran Keluarga yang Mengorbit dari Modal Pas-pasan

JAKARTA | ANTERO NEWS – Solaria, jaringan restoran keluarga dengan 200 gerai di 31 provinsi, ternyata berawal dari perjuangan seorang mantan karyawan bernama Aliuyanto. Berdiri sejak 1991, bisnis kuliner yang menyajikan menu seperti nasi goreng teri Medan dan kwetiau siram ayam ini kini menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.
Asal-Usul Nama dan Filosofi Logo SOLARIA
Nama "Solaria" diambil dari bahasa Latin solar yang berarti matahari. "Logo bulat kami melambangkan bumi, kesinambungan, dan keharmonisan," tulis akun resmi Facebook Solaria Indonesia.
Profil Pendiri: Dari Karyawan ke Pengusaha
Aliuyanto, lulusan Fakultas Ekonomi UGM 1985, memulai Solaria setelah mengundurkan diri dari perusahaan swasta. "Bekerja di perusahaan tidak memberi tantangan untuk berkembang," ujarnya dalam wawancara dengan UGM (29/6/2025).
Modal awal berasal dari tabungan 5 tahun bekerja, meski ia mengaku jumlahnya "tidak cukup". Restoran pertamanya baru dikenal pada 1995 dengan hanya 4 karyawan. Kini, Solaria mempekerjakan ribuan orang.
Ekspansi dan Prinsip Bisnis
Aliuyanto menerapkan prinsip: "Setiap masalah harus diselesaikan dengan ilmu." Strategi ini membawa Solaria berekspansi ke 55 kota besar.
Update Terkini: Per Juni 2025, Solaria tetap fokus pada menu keluarga dengan harga terjangkau, termasuk varian terbaru seperti Fuyunghai dan chicken cordon bleu.