Yang Bukan Merupakan Manfaat Dari Permainan Jeopardy Adalah...

Siapa yang gak suka main game saat pelajaran? Apalagi kalau gurunya tiba-tiba bawa kuis ala-ala TV, terus bilang, “Hari ini kita main Jeopardy, ya!” Wah, langsung semangat satu kelas.
Tapi, jangan buru-buru senang dulu.
Di balik keseruan permainan ini, ternyata ada satu manfaat yang sering disangka-sangka, padahal sebenarnya... bukan itu tujuannya!
Kira-kira apa, ya?
Yuk, kita kulik bareng-bareng soal populer dari Modul 3.2 PINTAR Kemenag ini: Yang bukan merupakan manfaat dari permainan Jeopardy adalah...
Apa Itu Permainan Jeopardy?
Kalau kamu pernah nonton kuis Jeopardy di TV luar negeri atau main versi PowerPoint-nya di kelas, pasti familiar. Game ini bukan sekadar tanya jawab. Tapi ada kategori, skor, dan strategi.
Biasanya dimainkan per kelompok. Setiap tim pilih kategori, lalu jawab pertanyaan dengan tingkat kesulitan berbeda. Makin sulit, makin tinggi poinnya.
Contoh:
-
“Kami pilih Bahasa Indonesia untuk 300 poin!”
-
“Oke, ini soal kamu: Sebutkan 3 jenis teks eksposisi.”
Seru, kan? Tapi tunggu dulu... apa sih manfaatnya buat pelajar?
Manfaat Serius (dan Seru) dari Permainan Jeopardy
1. Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi
Ini yang paling kerasa. Ketika main Jeopardy, kita gak bisa diam. Harus ngobrol, diskusi, bahkan debat sama tim sendiri.
“Kamu yakin jawabannya B?”
“Lho, bukannya kemarin guru bilang A?”
Nah, dari situ muncul kemampuan menyampaikan pendapat, menerima argumen orang lain, dan belajar menghargai pendapat teman.
Ini jelas mendukung nilai-nilai musyawarah di sekolah dan sikap toleransi antar pelajar. Karena, beda pendapat? Itu biasa.
2. Mengasah Kemampuan Berpikir Kreatif
Jeopardy bukan game asal jawab. Kita harus cepat mikir, kadang harus menebak dengan logika.
Misalnya, saat soal keluar:
“Apa perbedaan teks narasi dan teks eksplanasi?”Kalau gak hafal definisinya, kamu bisa pakai daya nalar dan pemahaman konteks buat jawab. Nah, di sinilah kreativitas diuji.
Belum lagi saat kamu diskusi bareng kelompok. Kadang muncul ide-ide unik. Misalnya bikin kode jawaban biar gak ketahuan tim lain.
3. Mendorong Kolaborasi Antar Pelajar
Kalau kamu pikir Jeopardy itu soal siapa paling pinter, kamu salah besar. Ini permainan tim.
Kita harus bisa kerja sama. Gak bisa jalan sendiri. Satu tim isi peran masing-masing.
Ada yang jago hafalan, ada yang cepat mikir, ada yang jadi juru bicara. Semua saling melengkapi.
Jadi, nilai seperti hidup rukun dalam perbedaan itu langsung terasa. Meski beda kemampuan, tetap bisa jadi satu tim solid.
Nah, Terus... Apa Dong yang BUKAN Manfaatnya?
Sekarang kita masuk ke inti soal dari Modul 3.2: Yang bukan merupakan manfaat dari permainan Jeopardy adalah...
Pilihan jawabannya:
A. Meningkatkan rasa kompetitif dalam diri peserta didik
B. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
C. Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
D. Meningkatkan kolaborasi antar peserta didik
Coba kamu tebak.
Mungkin kamu mikir, “Lho, bukannya seru tuh kalau jadi kompetitif?”
Nah, di sinilah jebakannya.
Permainan Jeopardy: Bukan Ajang “Siapa Paling Hebat”
Memang sih, kelihatannya Jeopardy itu kompetitif. Ada poin, ada menang kalah, ada sorak-sorai. Tapi tujuan sebenarnya bukan buat bikin siswa jadi kompetitif berlebihan.
Permainan ini dirancang justru buat:
-
Menumbuhkan kerja sama
-
Membangun pemahaman lewat diskusi
-
Meningkatkan rasa percaya diri dalam kelompok
Bukan buat adu siapa yang paling jago sendiri.
Rasa kompetitif boleh, asal sehat. Tapi kalau jadi egois dan rebutan jawab sendiri, justru melenceng dari tujuan pembelajaran kolaboratif.
Ilustrasi Kehidupan Sekolah: Antara Seru dan Salah Fokus
Bayangkan kamu dan teman-teman main Jeopardy di kelas Bahasa Inggris.
Tiap kelompok seru berdiskusi. Tapi ada satu orang yang langsung jawab tanpa konsultasi. Asal tunjuk tangan duluan biar terlihat paling pinter.
Akhirnya, kelompoknya malah kalah poin karena jawabannya salah.
Pelajaran yang bisa diambil? Kompetitif boleh, tapi kalau gak menghargai pendapat kelompok, ya gagal juga.
Itulah kenapa meningkatkan rasa kompetitif dalam diri peserta didik bukan tujuan utama permainan Jeopardy.
Permainan Interaktif = Pendidikan Karakter
Jangan salah, permainan di kelas itu bukan cuma buat lucu-lucuan. Tapi juga buat bangun karakter siswa.
Lewat Jeopardy, kita bisa belajar banyak hal penting:
-
Toleransi saat berbeda pendapat
-
Musyawarah untuk ambil keputusan
-
Mengalah demi kelompok, bukan ego pribadi
-
Menghargai kontribusi setiap anggota
Ini semua bagian dari nilai Pancasila, lho. Apalagi sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Guru Hebat, Game Cerdas
Guru yang kreatif bisa pakai Jeopardy untuk:
-
Review pelajaran sebelum ulangan
-
Ice breaking saat suasana kelas tegang
-
Latihan kolaborasi sebelum proyek kelompok
Tapi, guru juga harus hati-hati. Jangan sampai game ini justru:
-
Menumbuhkan sikap individualistik
-
Membuat siswa saling menjatuhkan
-
Mengabaikan kerja sama demi menang
Maka dari itu, harus ada aturannya. Misal:
-
Jawaban harus hasil diskusi kelompok
-
Satu orang tidak boleh dominan terus
-
Skor bukan segalanya, proses lebih penting
Kesimpulan: Seru Boleh, Tapi Jangan Salah Tujuan
Oke, jadi jawabannya sudah jelas ya. Yang bukan merupakan manfaat dari permainan Jeopardy adalah: Meningkatkan rasa kompetitif dalam diri peserta didik.
Jeopardy itu alat bantu belajar, bukan medan perang.
Tujuan utamanya bukan buat cari siapa paling cepat atau paling jago, tapi:
-
Belajar bareng
-
Diskusi asyik
-
Bangun rasa saling percaya
-
Saling dukung dalam kelompok
Kalau sudah paham ini, kamu gak akan gampang terkecoh saat soal tipe gini keluar di modul atau ujian.
Refleksi Ringan Sebelum Pulang
Di dunia nyata, kita juga gak bisa hidup sendirian. Dalam belajar pun, kita harus bisa hidup rukun dalam perbedaan, seperti saat main Jeopardy di kelas.
Ingat, menang itu bonus. Tapi kerja sama, komunikasi, dan saling menghargai — itu nilai yang jauh lebih berharga.
Karena dalam hidup (dan pelajaran), yang penting bukan siapa yang paling banyak poinnya...
...tapi siapa yang paling mau mendengar dan belajar bareng.
Itu baru keren.